Selasa, 11 Oktober 2011

DISGRACEFUL MEMORIES OF PREAMBULE


Dikelas XI terlihat Buk Sara sedang menjelaskan materi pembelajaran tentang Karangan. Buk Sara merupakan walikelas dari kelas XITKJ1 yang merupakan Sekolah Menengah Kejuruan dalam bidang TI dan Beliau adalah guru bidang studi pelajaran Bahasa Indonesia.
"Anak-anak, karangan Narasi terbagi menjadi dua macam,yaitu Fiksi dan Nonfiksi"jelas Buk Sara kepada siswa-siswinya.
Semua siswa-siswi memperhatikan Buk Sara yang sedang menjelaskan didepan kelas dengan serius,kecuali seorang gadis yang duduk disudut meja terakhir yaitu Lyan. Lyan terlihat sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu mengkhayal. Tatapan kosongnya mengarah keluar jendela,seperti ada yang sedang diamatinya.
"Karangan Narasi yang termasuk Fiksi contohnya adalah cerpen,novel,dongeng dan lainnya yang bersifat tidak nyata atau berdasarkan buah pikiran imajinasi saja. Sedangkan karangan Narasi yang Nonfiksi contohnya seperti......."
Penjelasan Buk Sara terhenti ketika ia melihat Lyan tidak memperhatikannya.
"LYANNN!! Apa yang sedang kamu lakukan?" bentak Buk Sara yang kini telah berada didepan meja Lyan.
 Sontak bentakan Buk Sara mengagetkan Lyan dan membuat lamunannya buyar. Lyanpun gugup kepergok sedang mengkhayal.
"heeemmm… Gak ngapain-ngapain kok,buk" jawab lyan gugup,
"Lyan... Lyan..,sudah jelas-jelas kamu kepergok sedang mengkhayal,masih saja berbohong pada saya, kamu kira saya tidak memperhatikanmu daritadi!"kata Buk Sara berang atas jawaban Lyan.
"Hemmmm, saya tadi memperhatikan ibuk,kok!?"ucap Lyan bohong,
"Oke, kalau kamu memperhatikan saya. Coba jelaskan kepada teman-temanmu, apa yang dimaksud karangan Narasi Nonfiksi.".
 Lyan menarik nafas panjang atas pertanyaan Buk Sara tersebut.
"Yang dimaksud karangan Narasi Nonfiksi adalah karangan berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi atau bersifat nyata"jawab Lyan lancar.
Tidak sia-sia tadi malam Lyan iseng membaca-baca buku pelajarannya,ternyata itu sangat membantunya di saat-saat genting seperti ini.
"Ya, yang kamu bilang itu benar".
 Lyan pun menghela nafasnya tanda kelegaan,
"Dan sekarang, coba kamu ceritakan pada teman-temanmu,pengalaman paling menarik yang pernah kamu alami"perintah Buk Sara yang membuat Lyan menarik Nafasnya kembali.
"Tapi buk, saya gak punya pengalaman yang menarik" ucap Lyan mengelak.
"LYANNN!! cepat kamu ceritakan pengalamanmu sekarang atau kamu keluar dari pelajaran saya!!"Perintak Buk Sara dengan nada tinggi.
Lyan pun pasrah dengan perintah Buk Sara. Lyan memutar otaknya untuk mencari pengalaman menarik yang pernah dialaminya,lalu pikirannya memusat pada kejadian memalukan yang pernah dialami Lyan bersama sahabatnya semasa SMP.
"Ayo,Lyan! Cepat ceritakan sekarang!!"perintah Buk Sara lagi.
Lyanpun mengatur nafasnya dulu sebelum memulai ceritanya.
"Ini merupakan pengalaman yang sangat memalukan bersama sahabat-sahabatku,tapi justru sangat menggelikan jika aku mengingatnya kembali".
Teman-teman sekelas Lyan tampak serius mendengarkannya,kelihatannya mereka penasaran akan cerita Lyan.
"Pengalaman ini terjadi waktu aku masih SMP. Aku mempunyai tiga orang sahabat yang bernama Vella,Felis, dan Octa. Kami tergabung dalam sebuah genk yang kami beri nama PREAMBULE. Aku lupa saat itu kelas berapa,mungkin antara kelas 8 dan 9."ungkap Lyan yang sedikit gugup.
"Waktu itu kami pulang berenang,kami jalan bersama-sama kesimpang untuk mencari angkot. Saat diperjalanan kami melewati kompleks KODAM. Vella berinisiatif untuk memotong jalan dari kompleks KODAM tersebut dan kami pun menurutinya. Padahal sebelumnya baik Vella,aku,Felis dan Octa belum pernah memotong jalan dari kompleks KODAM tersebut. Tapi kami nekat aja,berjalan sesuai insting. Dipertengahan jalan kami melihat seekor anjing hitam diujung jalan yang akan kami lewati. Kami pun berusaha berjalan setenang mungkin,agar anjing itu tidak mengejar kami. Tapi ternyata nasib berkata lain,ternyata disamping kami sudah ada dua ekor anak anjing. Awalnya kami nyantai aja, karena ada pagar kawat yang membatasi antara kami dan anak-anak anjing itu. tapi anak-anak anjing itu berhasil keluar melalui celah-celah pagar kawat itu dan mengejar kami. Sontak kami pun langsung berlari tunggang-langgang mencoba melarikan diri dari kejaran anak-anak anjing tersebut. Ditengah pelarian,Vella menarik tanganku membawaku masuk ke teras rumah orang yang gak aku kenal. Aku dan Vella bersembunyi dibalik mobil pemilik rumah tersebut. Vella yang panik dan ketakutan menggedor-gedor pintu rumah tersebut mencoba meminta pertolongan kepada pemilik rumah sambil menangis. Sedangkan anak-anak anjing itu mengawasi kami dari balik mobil,kelihatan anjing itu sedang mencari kami yang sedang bersembunyi. Lalu keluarlah anak laki-laki dari rumah itu. Dan Vella langsung meminta tolong kepada anak itu untuk mengusir anak-anak anjing yang sedang mengintai kami. Anak laki-laki itu berhasil mengusir anak-anak anjing yang tak punya sopan santun tersebut. Aku dan Vella mengucapkan terimakasih pada anak laki-laki yang telah berhasil menolong kami, kami pun keluar meninggalkan rumah tersebut. Saat kami keluar terlihat Felis dan Octa sedang tertawa terpingkal-pingkal mengingat betapa lucunya kejadian yang baru saja menimpa kami. Padahal gara-gara kejadian itu,Vella sampai ketakutan dan menangis. dan sampai sekarang jika aku mengingat kejadian itu,aku bisa tertawa sendiri. apalagi pada saat vella menggedor-gedor pintu rumah orang sambil menangis. tak bisa dibayangkan betapa lucunya mimik muka vella yang sedang ketakutan saat itu"
Lyan tertawa sedikit diikuti teman-temanya.
"Hem, cuma itu aja pengalaman yang menurutku menarik untuk kuceritakan pada kalian semua. Pengalaman yang memalukan,menegangkan dan menggelikan yang pernah kualami" ucap Lyan mengakhiri ceritanya.
Kelaspun menjadi riuh akibat cerita Lyan yang membuat seisi kelas tertawa bersamanya.
"Bagus Lyan,kamu boleh duduk sekarang dan jangan mengkhayal lagi saat saya sedang menjelaskan,ya!" kata Buk Sara yang disertai senyuman.
"Iya,buk! Terimakasih."
Lyan pun duduk dibangkunya dan kembali mengingat ceritanya tadi.
"Vella,Felis,Octa. Maafkan aku ya telah menceritakan aib PREAMBULE hari ini"gumam Lyan sambil senyum-senyum sendiri.




TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar