I
know I can´t take one more step towards you
Cause all that´s waiting is regret
And don´t you know I´m not your ghost anymore
You lost the love I loved the most
Cause all that´s waiting is regret
And don´t you know I´m not your ghost anymore
You lost the love I loved the most
“Haeppa, tunggu!”
“Waegure?!! Kita sudah berpisah. Jangan paksa aku lagi”
“Oppa, jangan begitu. Aku tidak bisa
berpisah denganmu”
“Mian ne. Aku tidak bisa bersamamu
lagi!”
Tiffany menatap lekat namja yang
berada di hadapannya saat ini. Seorang namja yang pernah mengisi hari-harinya,
seorang namja yang pernah ia cintai dan sangat ia cintai dan seorang namja yang
pernah mencampakkannya demi wanita lain.
“Fany-ssi, tolong maafkan aku! Aku
tau aku salah”pinta Donghae seraya menggenggam kedua tangan Tiffany.
Lagi-lagi Tiffany menatap lekat
Donghae. Namun kali ini lebih terfokus pada matanya. Ia mencari sebuah
kejujuran dari mata Donghae. Apa Donghae benar-benar menyesal atas
perbuatannnya.
“Oppa, aku belum,,,,,”
“Jangan sekarang. Kau bisa
memikirkannya dulu. Jeongmal saranghae! Kembalilah padaku, Fany!”pinta Donghae
lagi yang kini mempererat genggamannya.
Tiffany makin serba salah. Ia belum
bisa berpikir jernih. Donghae tiba-tiba saja datang padanya dan memintanya
untuk kembali. Padahal dulu jelas-jelas Donghae mencampakkan Tiffany hanya demi
wanita lain yang baru dikenalnya.
***
I
learned to live half alive
And now you want me one more time..
And now you want me one more time..
Tiffany bimbang, ia masih terus
memikirkan permintaan permintaan Donghae yang ingin kembali padanya. Ia membuka
sebuah kotak kecil yang ada di sampingnya. Sebuah kotak kecil yang menyimpan
kenangannya dulu bersama Donghae. Ia mengambil sebuah foto dari kotak tersebut.
terdapat wajah bahagia dirinya bersama Donghae sambil memegang seekor anak
kucing.
Donghae berjalan mengendap-endap di
belakang Tiffany. Ia nampak menenteng sebuah kotak kaca persegi kecil di tangan
kanannya. Perlahan-lahan ia berjalan mendekati Tiffany yang kelihatan sedang
menunggunya.
“Dorrrr!!”kejut Donghae dari
belakang.
Tiffany menoleh ke belakang.
Senyumnya mengembang kala namja yang ia tunggu-tunggu kini sudah datang.
“Aisssshhh! Aku terkejut, Oppa!”kata
Tiffany manyun.
“Hehehe. Mian chagi!”balas Donghae
seraya mengecup pipi Tiffany.
“Itu apa, Oppa?”tanya Tiffany heran
yang melihat sesuatu yang dibawa Donghae.
“Chukkae! Ini hadiah
kelulusanmu”jawab Donghae semangat seraya memberikan hadiah kelulusan Tiffany.
“Wa! Goyangi. Cham yebbeoyo!
Gomawo, Oppa!”seru Tiffany senang setelah menerima hadiah kelulusan hadiah dari
Donghae yang ternyata adalah anak kucing, hewan kesukaan Tiffany.
“Ne, chagiya. Saranghae!”
Tanpa
sadar Tiffany meneteskan air matanya kala ia mengingat kenangan demi kenangan
yang pernah ia jalani bersama Donghae dulu. Ia memang begitu mencintai Donghae,
ia sangat mencintai namja tanpan itu. Namun Donghae seketika menghancurkan
semuanya. Rasa cinta Tiffany entah jadi apa sekarang. Tiffany pun bingung
tentang perasaan saat ini terhadap Donghae. Apakah ia masih mencintai Donghae?
Tiffany
kembali mengambil kotak kecil tersebut. Kini sebuah foto lain diambilnya. Ia
kembali meneteskan air matanya, kali ini lebih deras. Atau lebih tepatnya
Tiffany kini sudah menangis. “Oppa, aku sudah tau jawabannya”.
***
Donghae tampak serius menatap
Tiffany. Dari tadi ia menunggu jawaban Tiffany, namun sedikitpun Tiffany tidak
bicara, Tiffany terus diam sambil terus menatap Donghae.
“Sudah satu jam kita duduk diam di
sini. Aku mohon, katakan sesuatu. Bukannya kita di sini untuk bicara,
Fany!”kata Donghae buka bicara.
Tiffany menarik nafas panjang lalu
menghembuskannya perlahan. Tujuannya bertemu Donghae hari ini memang untuk
memberikan jawabannya kepada Donghae. Namun entah mengapa, Tiffany lagi-lagi
ragu kala ia sudah berhadapan dengan Donghae sekarang.
“Fanny, jeongmal mian ne. Aku tau
aku benar-benar salah karena pernah meninggalkanmu. Tapi sekarang aku sadar.
Satu-satunya orang yang tulus mencintaiku itu Cuma kamu. Dan aku ingin kita
seperti dulu lagi”. Donghae menarik tangan Tiffany seraya menggenggamnya erat.
Ia menatap wajah yeoja di hadapannya itu. Dan lagi-lagi Tiffany menarik nafas
untuk kesekian kalinya.
“Oppa, aku mencintaimu,,,,”
Donghae sumringah setelah mendengar
kata yang keluar dari mulut Tiffany. Sepertinya Tiffany akan menerimanya
kembali.
“Aku benar-benar mencintaimu, Oppa.
Tapi itu dulu, sebelum kau mencampakkan aku!”tandas Tiffany lantang.
Seketika tubuh Donghae melemas
diikuti senyumnya yang memudar. Ia tidak menyangka Tiffany akan mengakatan itu.
“Maafkan aku. Aku tau aku salah saat
meninggalkanmu dulu”pinta Donghae yang semakin mempererat genggaman tangannya.
Namun Tiffany melepas kasar genggaman tangan Donghae padanya.
“Aku sakit! Aku juga pernah memintamu
untuk tidak meninggalkanku dulu. Aku dulu pernah memintamu untuk kembali. Tapi
apa yang kau lakukan? Kau menganggapku seperti tidak ada, Oppa”racau Tiffany
mengeluarkan semua kekecewaannya selama ini terhadap Donghae.
Cause
you broke all your promises
And now you´re back
You don´t get to get me back
And now you´re back
You don´t get to get me back
Donghae hanya menunduk pasrah. Ia
tidak tau apa yang bisa ia katakan lagi untuk meyakinkan Tiffany bahwa ia
benar-benar menyesal. Sepertinya Tiffany sudah sangat membencinya saat ini.
“ ini, Oppa. Simpanlah ini atau
buang saja. Aku sudah tidak bisa menyimpannya lagi. Karena semua ini membuatku
sakit!”. Tiffany memberikan sebuah kotak kecil yang berisi barang-barang
kenangan milik mereka berdua.
Donghae membuka kotak kecil yang
diberikan Tiffany. Ia mengambil beberapa foto di dalam kotak tersebut. Foto
yang tergambar jelas sosok bahagia dirinya bersama Tiffany. Ia meneteskan air
matanya kala memandang foto-foto itu. Donghae kali ini benar-benar sangat
menyesal telah menyia-nyiakan Tiffany dulu. Padahal ia tau, Tiffany adalah
gadis yang sangat baik dan begitu mencintainya.
“Apakah tidak ada kesempatan untukku
lagi, Fanny?”tanya Donghae lirih meneteskan air matanya.
Tiffany ikut meneteskan air mata
yang sedari tadi ia tahan. Ia bangkit perlahan dari duduknya. “Mian ne, Oppa. Lupakan
aku! Jangan memintaku untuk kembali lagi. Annyonghi Gyeseyo!”ucap
terakhir Tiffany seraya berlalu meninggalkan Donghae.
Donghae
meneteskan air matanya lagi sambil menatap kepergian Tiffany. Sudah tidak ada
kesempatan lagi untukknya. Tiffany telah memilih untuk melupakannya. Ia menatap
lagi foto yang masih dipegangnya. Sosok bahagia itu kini telah tiada, semuanya
telah berakhir dan beranjak pergi.
And
who do you think you are
Running ´round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You´re gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don´t come back for me
Dont come back it all!
Running ´round leaving scars
Collecting your jar of hearts
And tearing love apart
You´re gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don´t come back for me
Dont come back it all!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar